Twitter
RSS

MATERI LISTRIK 3 FASA

1    Memahami Instalasi Penerangan 3 Fase
Instalasi  penerangan 3 fase
1.Pengertian
2.Jenis – jenis instalasi penerangan 3 fasa
3.Jenis – jenis peralatan instalasi penerangan 3 fasa
4.Prinsip kerja peralatan instalasi penerangan 3 fasa
Pada istilah umum di Indonesia, sistem 3-phase ini lebih familiar dengan nama sistem R-S-T. karena memang umumnya menggunakan simbol “R”, “S” , “T” untuk tiap penghantar phasenya serta simbol “N” untuk penghantar netral.
Listrik 3-phase adalah listrik AC (alternating current) yang menggunakan 3 penghantar yang mempunyai tegangan sama tetapi berbeda dalam sudut phase sebesar 120 degree. Ada 2 macam hubungan dalam koneksi 3 penghantar tadi : hubungan bintang (“Y” atau star) dan hubungan delta. Sesuai bentuknya, yang satu seperti huruf “Y” dan satu lagi seperti simbol “delta”. Tetapi untuk bahasan ini kita akan lebih banyak membicarakan mengenai hubungan bintang saja.
            Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3-phase ini : Tegangan antar phase (Vpp : voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan istilah Voltage line to line) dan tegangan phase ke netral (Vpn : Voltage phase to netral atau Voltage line to netral). Sistem tegangan yang dipakai pada gambar dibawah adalah yang digunakan PLN pada trafo distribusi JTR (380V/220V), dengan titik netral ditanahkan.
Perlengkapan Perangkat Hubung Bagi (PHB) 3 Fasa
Untuk pemakaian tenaga listrik system pembagianya arusnya berbeda dengan pembagian arus pada rumah biasa untuk  itu dipergunakan PHB 3 Fasa yang terdiri dari satu grup atau lebih.
Perelngkapan PHB 3 Fasa terdiri dari.
1)    Rumah PHB
2)    Sakelar penghubung Utama
3)    Sekering utama
4)    Rel pembagi
5)    Sakelar pembagi
6)    Sekering pembagi
7)    Sambungan tanah ( grounding)
8)    Perlengkapan alat ukur listrik.
            Perangkat hubung bagi menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan untuk mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi sirkit dan pemanfaat tenaga listrik. Adapun bentuknya dapat berupa box,  panel, atau lemari.
            Perangkat hubung bagi ini merupakan bagian dari suatu sistem suplai. Sistem suplai itu sendiri pada umumnya terdiri atas : pembangkitan (generator), transmisi (penghantar), pemindahan daya (transformator). Sebelum tenaga listrik sampai ke peralatan konsumen seperti motor-motor, katup solenoid, pemanas, lampu-lampu penerangan, AC dan sebagainya, biasanya melalui PHB terlebih dahulu. Di dalam pembahasan selanjutnya pada modul ini hanya akan dibahas tentang PHB tegangan rendah.
1)    MCB(Miniature Circuit Breaker)
            Alat pengaman arus lebih adalah pemutus sirkit mini yang selanjutnya disebut MCB. MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan pendek. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan yang disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih seketika digunakan electromagnet.
2)  Fitting lampu
merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menempatkan lampu dengan kawat hantaran instlasi secara aman.
3)  Stop kontak
adalah suatu piranti dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung beban dengan sumber listrik. Macam dan jenis stop kontak di pasaran ada 2 jenis, yaitu stop kontak 1 fasa dan  stop  kontak 3 fasa.
4)  Sakelar
    berfungsi sebagai piranti untuk menghubung atau memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakai(beban).
5.   Steker atau staker atau sering disebut juga colokan listrik/tusuk kontak,     
        karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang berfungsi untuk menghubung alat listrik dengan aliran listrik,ditancap pada kenal stp kontak  sehingga alat listrik itu dapat digunakan.
5.    Kotak sekering
       Fungsi kotak sekering adalah sebagai tempat pembagi listrik disamping sebagai pengaman dalam instalasi rumah/banguna

Comments (7)

semoga tetap berkarya demi genenrasi penerus bangsa

Setuju

Sperma

Matamu

Gara" koen tanganku pegel

Hadir

Hhh

Posting Komentar